Hai teman-teman! Kali ini kita akan membahas sesuatu yang seru dari dunia blockchain! Jadi, apa sebenarnya blockchain itu dan bagaimana cara kerjanya? Ayo kita bahas bersama-sama.
Gampangnya, bayangkan aja kalo blockchain itu kaya buku besar. Nah, dalam buku besar ini, kita catat semua urusan, tapi bukan urusan biasa-biasa, melainkan urusan transaksi. Misalnya, Eneng bayar makan siang Asep, atau Euis kasih Eneng duit buat kopi.
Buku besar ini seperti catatan utang-piutang kita. Semua transaksi dicatat, siapa berhutang berapa, begitu seterusnya. Tapi, masalahnya, gimana kita bisa yakin data ini enggak dirubah sama orang? Kalau pake buku kertas, bisa aja diubah-ubah. Terus kalau online? Tetap ada risiko perubahan data yang enggak sah.
Ini yang perlu diatasi, dan di sinilah blockchain masuk. Kita perlukan cara agar riwayat transaksi ini enggak bisa diubah sembarangan. Salah satu caranya adalah dengan enkripsi. Ada yang namanya Caesar Cipher, kayak kode rahasia ala Julius Caesar dulu. Tapi, masalahnya, enkripsi ini bisa dipecahkan.
Blockchain punya trik lain. Mereka pake sesuatu yang disebut hashing. Jadi, data transaksi diubah jadi kode hash. Bedanya dengan enkripsi, hash ini nggak bisa dibalikin jadi data semula. Mirip kayak bikin sidik jari buat setiap blok di blockchain.
Hashing dan Keamanan Blockchain
Bayangin aja, kayak kita cari faktor angka. Kalau dikali 2 jadi 8, itu gampang, kan? Tapi kalo dikasih angka 57, wah, repot deh. Itu kayak hash, susah dibalikin jadi angka-angka sebelumnya. Cryptography dunia nyata pakai angka yang panjangnya bikin pusing.
Contohnya di sini, kita pakai algoritma hash SHA-256. Dengan teknologi ini, kita bisa ubah data jadi kode hash, dan nggak ada yang bisa ubah balik ke data semula. Ini yang bikin blockchain enggak bisa dirusak. Gampangnya, seperti sidik jari yang sangat susah untuk dipalsukan.
Blockchain dan Keunikan Distribusinya
Bicara blockchain, kita nggak bisa lupain keunikan distribusinya. Jadi, gini ceritanya, ada buku besar yang terdistribusi di beberapa komputer. Setiap komputer punya salinan buku besar yang sama. Nah, ini bikin sistem jadi lebih aman.
Bayangin aja, kalo satu komputer mencoba ngeyel dan ngubah data di buku besar, kita bisa deteksi itu. Karena, tiap perubahan yang satu komputer coba buat akan ngaruh ke seluruh buku besar yang ada di semua komputer.
Blockchain dan Smart Contracts
Eh, tapi sebenarnya blockchain enggak hanya buat catet transaksi. Ada trik seru yang disebut smart contracts. Ini kaya kode-kode pintar yang bisa otomatis bikin sesuatu terjadi di blockchain. Misalnya, kalo crowdfunding sukses, uangnya otomatis dikirim ke si penggalang dana.
Dengan teknologi ini, kita bisa buat aplikasi terdesentralisasi yang berjalan otomatis tanpa perlu pihak ketiga. Jadi, gak cuma soal uang, tapi juga soal pemrosesan otomatis.
Jadi, itulah inti dari bagaimana blockchain bekerja. Seru, bukan? Ada begitu banyak potensi di dunia terdesentralisasi ini. Jangan lupa untuk terus ikuti pembahasan kita, karena kita akan membahas lebih dalam tentang aplikasi blockchain dan kontrak pintar di masa mendatang.
Semoga postingan ini membantu, dan jika ada pertanyaan, jangan ragu untuk mengisi kolom kometar! Sampai jumpa pada postingan berikutnya, teman-teman!
Komentar
Posting Komentar